Kata Mutiara Imam Ibnu Rajab

Biografi Imam Ibnu Rajab Al Hanbali -rahimahullah-

Al Imam Al Hafidz dan Al Allamah Zainuddin Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Al Hasan bin Muhammad bin Abu Al Barkat Mas'ud As Salami Al Baghdadi D Dimasyqi Al Hambali -rahimahullah- , yang lebih terkenal dengan nama Ibnu Rajab Al Hambali . Rajab adalah gelar kakeknya yang bernama Abdurrahmna. Semua sumber yang membahas biografi Ibnu Rajab sepakat bahwa beliau -rahimahullah- dilahirkan di Bahgdad pada tahun 736 H , delapan puluh tahun setelah jatuhnya ibukota Ilmu ketika itu, Baghdad ke tangan bangsa Mongol .

Al Imam Al Hafidz dan Al Allamah Zainuddin Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Al Hasan bin Muhammad bin Abu Al Barkat Mas'ud As Salami Al Baghdadi D Dimasyqi Al Hambali -rahimahullah- , yang lebih terkenal dengan nama Ibnu Rajab Al Hambali . Rajab adalah gelar kakeknya yang bernama Abdurrahmna. Semua sumber yang membahas biografi Ibnu Rajab sepakat bahwa beliau -rahimahullah- dilahirkan di Bahgdad pada tahun 736 H , delapan puluh tahun setelah jatuhnya ibukota Ilmu ketika itu, Baghdad ke tangan bangsa Mongol .

Ibnu Rajab bernasabkan kepada keluarga mulia dalam ilmu, keutamaan dan kebaikan. Kakaenya Abdurrahman bin Al Hasan memiliki majelis ilmu di Baghdad dimana hadits dibacakan kepdanya didalam rumah tersebut. Ibnu Rajab menghadiri majelis ilmu tersebut tidak hanya sekali ketika berumur tiga tahun, atau empat atau lima tahun [Ibnu rajab berkata di dalam kitabnya Dzailuth Thabaqat 2/213-214," Dibacakan kepada kakekku, Abu Ahmad Rajab bin Al Hasan tidak hanya sekali di Baghdad. Ketika itu aku hadir da;am majelis sekita umur tiga atau empat atau lima tahun]. Sedangkan Ayah Ibnu rajab adalah Syaikh dan Pakar hadits Syihabuddin Ahmad bin Abdurrahman bin Al Hasan yang lahir di Baghdad th 706 H. Ibnu Rajab besar di kota Baghdad, mendengar hadits dari Syaikh-Syaikh Baghdad, dan membaca riwayat-riwayat. Kemudian Beliau pindah ke Damaskus pada tahun 744 H dan mendengar hadits disana, kemudian Hijaz dan Al Quds. Beliau duduk untuk belajar hadits di Damaskus dan mendapat manfaatnya. Ibnu Rajab memiliki semacam kamus khusus tentang Syaikh/ guru-gurunya yang dinukil darinya oleh Imam Ibnu Hajar di kitab Ad Durarul Kaminah.

Tahapan dalam Mencari Ilmu
Ayah Ibnu Rajab -rahimahullah- ingin sekali anaknya yakni Ibnu Rajab mendengar hadits dari para Syaikh terpercaya yang memiliki popularitas ilmiyah dalam periwayatan hadits di berbagai negeri Islam dan mengambil ijiazah dari mereka (ijazah adalah izin seorang syaikh kepada muridnya untuk meriwayatkan darinya hadits-hadits yang ia riwayatkan atau buku-bukunya, jadi ijazah mengandung penjelasan dari syaikh tersebut tentang izinnya kepada seorang murid untuk meriwayatkan hadits darinya -red). Agar dengan ijazah tersebut menjadi motivasi baginya dalam melanjutkan belajar dan bersabar diatasnya. Ibnu Rajab belajar hadits kepada ayahnya di Baghdad. Beliau juga mendengar hadits di Dsamaskus, Mesir dan lainnya negeri Islam. Sejumlah ulama yang pernah menjadi gurunya dan memberikan ijazah kepada beliau diantaranya adalah :
Syaikh-syaikh Ibnu Rajab dalam Ijazah
Zainab binti Ahmad bin Abdurraahim bin Al Maqdisyah yang wafat pada tahun 740 H ( Dzailuth Thabaqat 1/53,82,155)
Shafiyuddin ABul Fadhail Abdul Mukmin bin Abdul Haq bin Abdulloh Al Baghdadi yang wafat pada tahun 739 H. Shafiyyuddin memberikan ijazah kepada Ibnu Rajab untuk meriwayatkan darinya lebih dari sekali ( Dzailuth Thabaqat 2/430)
Abdurrahim bin Abdulloh Az Zuraiti (w 741 H). Ia guru di Al Mujahidiyah di Baghdad,Ibnu Rajab menghadiri pelajaran Abdurrahim ketika masih anak-anak (Dzailuth Thabaqot 2/436 )
Abu Ar Rabi' Ali bin Abdushshomad bin Ahmad Al Baghdadi Al Hambali (w 742 H)
Al Hafidz Al Qosim bin Muhammad Al Barzali -rahimahullah- (w 739 H)
Muhammad bin Ahmad bin Hassan At Tali Ad Dimasyqi -rahimahullah- (w 741 H), Syaikh Muhammad memberikan ijazah langsung dengan tulisannya sendiri kepada Ibnu Rajab.

Orang tua Ibnu Rajab kemudian membawanya ke Damskus pada tahun 744 H untuk melanjutkan studi di sana dan dikota selain Damaskus, dan belajar hadits dan lain-lain kepada para Syaikh terkemuka. Ketika itu Damskus adalah Slah satu markas Ilmu yang menjadi tujuan para pencari ilmu dari seluruh pelosok negeri untuk menuntut ilmu Syar'i., karena disana banyak sekali dibangun sekolah-sekolah oleh para Amir kaum Muslimin yang dikenal cinta Ilmu, menghormati ulama, menciptakan kondisi kondusif untuk belajar disana. Ibnu rajab diantaranya mendengar hadits dari :
Hakim Abul Abbas Ahmad bin Al Hassan bin Abdulloh -rahimahullah- (w 771 H)
Shihabuddin Abul Abbas Ahmad bin Abdurrahman Al Hariri Al Maqdisi Ash Shalihi -rahimahullah- (w 758 H)
Imaddudin Abul Abbas Ahmad bin Abdul Hadi bin Yusuf bin Muhammad bin Qudamah Al Maqdisi -rahimahullah- (w 754 H)
Taqiyuddin Abu Muhammad bin Muhammad bin Ibrohim bin Nashr bin Fahd -rahimahullah- (w 761 H)
Imam Izzudin Abu Ya'la Hamzah bin Musa Ahmad bin Barhan -rahimahullah- dikenal sebagai Ibnu Syaikh As Salamiyah (w 769 H)
Alauddin Ali bin Zainuddin Al Manja (w 750 H), beliau membacakan kepada Ibnu Rajab sejumlah hadits yang diriwayatkan Muslim di shahihnya dari Imam Ahmad
Umar bin Hasan bin Farid bin Umailah Al Maraghi Al Halabi Ad Dimasqi Al Mizzi -rahimahullah- (w 778 H)
Syamsuddin Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Salim Ad Dimasqi Al Anshari Al Ubadi -rahimahullah- yang dikenal sebagai Ibnu Al Khabbaz. Ayah Ibnu Rajab juga membacakan seluruh kandungan buku Al Musnad Imam Ahmad di hadapan Ibnu Al Khabbaz seperti yang dikatakan di kitab Al Minhaj Al Ahmadi 2/157. Di kitab Qowaidut Tahdits karya Al Qosimi hal 262 dikatakan bahwa Al Hafidz Abu Al Fadhl Al Iraqi membacakan Shahih Muslim kepada Muhammad bin Ismail Al Khabbaz di Damaskus di enam pertemuan beruntun. Pada pertemuan terakhir , Al Hafidz Abu Al Fahdl membacakan seperti isi kitab Shahih Muslim kepada Muhammad bin Islamil Al Khabaz dengan dihadiri Al Hafidz Zainuddin bin Rajab yang ketika itu memperbaiki naskahnya..
Syamsuddin Yusuf bin Abdurrahman bin Najm Al hambali -rahimahullah- (w 751 H)
Pakar Fiqh dan Faraidh, Jamaluddin Yusuf bin Abdulloh bin Al Afif Muahmmad An Nablusi (w 754). Ibnu Rajab membacakan Sunan Ibnu Majah kepada beliau .
Syamsuddin Abu Abdulloh Muahmmad bin Abu Bakr bin Ayyub Az Zar'I -rahimahullah- yang dikenal dengan Ibnu Qoyyim Al Jauziyah (w 751 H), Ibnu Rajab selalu menghadiri majelis Ilmu Ibnul Qoyyim sebelum wafatnya lebih dari setahun dan mendengar darinya Syair An Nuniyah, kitab karangannya dan lainnya.
Syihabuddin AHmad bin Muhammad bin Umar Ash Shalihi Asy Syairazi Ad Dimasqi (w 771 H).
Ibnu An Nabasy, slah satu sahabat Sharifuddin Abduk Mukmin bin Abdul Haq. Ibnu Rajab membacakan hapalan tentang mukhtashor Al Kharaqi kepada Ibnu An nabasy, mendengar banyak sekali kitab karangan beliau yang dibacakan kepada Ibnu rajab, dan menemaninya hingga wafat.
Abdurrahman bin Abu Bakr bin Ayyud bin Sa'ad bin hariz bin Makki Abu Al Faraj Zainuddin Az Za'I Ad Dimasqi (w 769 H), Beliau adalah Suadara dari Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Ibnu Rajab berkata tentang gurunya," Aku mendengarkan kitab At Tawakul karya Ibnu Abid Dunya kepada Abdurrahman bin Abu Bakr."
Setelah itu, Ibnu Rajab pergi ke Mesir sebelum tahun 754 H, disana beliau belajar hadits kepada :
Nashiruddin Muhammad bin Ismail bin Abdul Aziz bin Isa Bin Abu Bakr Al Ayyubi -rahimahullah- (w 756 H), Ibnu rajab banyak sekali menimba ilmu darinya.
Shadruddin Abu Al Fath Muhammad bin Muhammad bin Ibrahim Al Maidumi (w 754 H)
Fathuddin Abu Al Haram Muhammad bin Muhammad Al Qalansi Al Hambali (w765 H)
Izzuddin Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim bin Sa'dulloh bin Jama'ah , hakim/Qodhi di mesir (w 767 H). Ibnu Rajab bertemu beliau di Mesir dan Makkah, Ibnu rajab berkata di kitabnya Dzailuth Thabaqot 1/85 ," Syaikh kami, Abu Umar Abdul Aziz adalah hakim mesir dan ayahnya juga hakim di Mesir. Beliau melarang manusia memanggilnya dengan nama hakim agung atau menuliskan namanya seperti itu, dan memerintahkan mereka menggantinya dengannama Hakim kaum muslimin."
Ibnu Rajab juga bersahabat dengan Al Hafidz Zainuddin Abu Al Fahdl Abdurrahim bin Al Husain Al Iraqi (w 806 H) dan mendengar banyak hal bersamanya.

Ibnu Rajab kembali berada di bagdad pada tahun 748 H dan belajar kepada :
Jamaluddin Abul Abbas Ahmad bin Ali Bin Muhammad bin Al Babashiri Al Bagdadi (w 750 H). Ibnu Rajab menghadiri pengajian jamaluddin lebih dari sekali dan mendengar pembacaan hadits olehnya. (Dzailuth Thabaqat 2/446]
Shafiyuddin Abu Abdulloh Al Husain bin Badran Al bashri Al Baghdadi (w 749 H). Ibnu rajab membacakan hadits kepada Shafiyuddin, menghadiri majlis ilmunya, dan mendengar pembacaannya terhadap shahih Al Bukhori kepada Syaikh Jamaluddin Musafir bin Ibrahim Al Khalidi (Dzailuth Thabaqat 2/444)
Abu Al Abbas Ahmad bin Muhammad bin Sulaiman Al Hambali Al baghdadi (Dzailuth Thabaqat 1/301).
Tajuddin Abdulloh bin Abdul Mukmin bin Al Wajih Al Wasithi (w 740 H).
Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali bin Amr Al Qazuwini, seorang pakar hadits Iraq (w 750 H), Ibnu Rajab berkata dalam Dzailuth Thabaqat 2/444,"Sirajuddin Abu Hafsh Umar bin Ali Al Baghdadi Al Bazzar pergi ke Baghdad pada akhir usianya dan menetap beberapa lama disana, setelah itu ia menunaikan Haji tahun 749 H. Pada tahun itu juga aku menunaikan haji bersama ayahku, lalu kau membacakan tsulatsiyat Al Bukhori kepada Al Hullah Al Yazidiyah".
Ibnu Rajab sering bepergian ke Al Quds, Nablus, Mesir, Hijaz dan lainnya guna mencari hadits, ketika itu Damaskus adalah domisilinya. Ia pergi dari Damascus dan pulang kepadanya. Petualangannya mencari hadits berlangsung hingga tahun 763 H.
Di Al Quds, Ibnu Rajab mendengar hadits dari Al hafidz Shalahuddin Abu Sa'id Khalil bin Kaikalidi Al Alai (w 761 H). Ibnu Rajab berkata dalam Dzailuth Thabaqat 2/365 bahwa ia mendengarnya di baitul Maqdis berkata," Semoga Allah merahmati syaikhku Al Qodhi Taqiyuddin bin sulaiman yang aku dengar berkata,'Aku hanya sholat sendirian tidak berjamaah sebanyak dua kali dan sepertinya aku tidak pernah mengerjakannya'.
Di Makkah, Ibnu Rajab mendengar hadits dari Fakhruddin Utsman bin Yusuf bin Abu Bakr An Nuwairi Al Maliki (w 756 H) (ibnu Qodhi Syuhbah hal 488)
DI Biografi Syamsuddin Muhammad bin Syaikh Ahmad As Saqa di Dzailuth Thabaqat 2/446 disebutkan bahwa Ibnu Rajab menunaikan haji pada tahun 763 H dan di Makkah bertemu sejumlah ulama yang mulia.
Di Madinah, Ibnu rajab mendengar hadits dari Al hafidz dan sejarawan Madinah, Afufuddin Abu Muhammad Abdulloh bin Muhammad bin Muhammad Al Khazraji Al Ubadi Al Mathari (w 765 H) ( Dzailuth Thabaqat 2/370)
Dengan meninggalnya ayah Ibnu Rajab di tahun 774 H, Ibnu rajab berhenti dari mendengar hadits dari para Syaikh. kemudian sibuk dengan ilmu, membaca, menulis, mengarang, mengajar dan berfatwa hingga wafat.
Ibnu Rajab mengajar di Madarasah Al Hanabilah. Beliau menjadi terkenal di madrasah Al Kubra setelah wafatnya Al Qodhi Syamsuddin bin At Taqi tahun 788 H. Beliau mengajar di Madrasah tersebut hingga tahun 791 H.
Madrasah tersebut diwakafkan Syafarul Islam Abdul Wahhab bin Abdul Wahid bin Muhammad Al Anshari Asy Syairazi Ad Dimasyqi Al Hanbali yang merupakan faqih, orator dan syaikh sahabat-sahabat Imam Ahmad di Syam setelah wafatnya ayah Syafaratul Islam Abdul Wahhab dan pemimpin mereka tahun 536 H. Abdul Wahid ayah Syarafatul Islam adalah orang yang menyebarkan madzab Hanbali kepada penduduk Al Qodisiyah dan penduduk Damaskus. Sebelum itu, Madzab Hanbali tidak dikenal di daerah-daerah Al Quds dan Syam.
Semasa Hidup ayahnya, Ibnu Rajab menyelenggarakan halaqoh ( kajian) hari selalsa di Masjid Jami' Bani Umaiyyah. Halaqoh tersebut diperuntukkan bagi tokoh-tokoh madzab Imaam Ahmad setelah wafatnya Ibnu Qadhi Al Jabal pada tahun 771 H.
Imam Ibnu Rajab adalah orator ulung. Pidatonya menarik perhatian para pendengar, menggugah perasaan mereka, dan memahamkan agama Allah kepada mereka sesuia dengan ilmu bermanfaat yang diberikan Allah kepadanya, metode menarik, hati yang khusyu' dan niat yang benar.Berbagai kalngan berkumpul padanya dan hati manusia mencintainya.
Ibnu rajab menetap di Daar Al Hadits As Sukriyah di Al Qoshain ( sekang bernama Al Khaidhariyah) di pintu Al Jabiyah disebelah selatan Daar Al Qur'an Al Khaidhariyah yang masih ada sampai sekarang.Beliau menetap didalamnya hingga wafat.
Murid-murid Imam Ibnu Rajab
Al hafidz Ibnu rajab mengajarkan ilmunya. Oleh karena itu banyak sekali penuntut ilmu datang untuk belajar padanya, memanfaatkan semua ilmunya dan mendengarkan seluruh hadits yang diriwayatkan darinya. banyak sekali pencari ilmu yang setelah belajar padanya kemudian menjadi ulama terpercaya, meraih kedudukan tinggi dan meninggalkan risalah ilmiyah yang bermanfaat.
diantara para muridnya :
1. Hakim Agung Syihabuddin Abu Al Abbas Ahmad bin Abu Bakr bin Ahmad bin Ali Al Hanbali, yang lebih terkenal dengan nama Ibnu Ar Rassam ( w 844 H). Ibnu rajab memberikannya ijazah, dan beliau memliki buku berisi nasihat yang persis seperti buku syaikhnya yakni Ibnu rajab, yang berjudul Lathaiful ma'arif [lihat : Syadzaratul Dzzahab 7/252-253].
2. Muhibuddin Abu Al Fadhl Ahmad bin Nashrullah bin Ahmad bin Muhammad bin Umar Al Baghdadi Al Mishri, mufti Mesir ( w 844 H), Beliau mendengar hadits dari Ibnu rajab di damaskus, belajar fiqh padanya, an berinteraksi dengannya ( lihat : Adh Dhaul Lami 2/233-239 dan Syadzaratudz Dzahab 7/250].
3. Daud bin Sulaiman bin Abdullah Az Zain Al Mushili Ad Dimasqi Al hanbali [w 844 H]. Beliau mendengar syarah ibnu Rajab terhadap kitab Al Arbain An Nawawiyyah dan Lathaiful Ma'arif di majelis ilmu. [ lihat : Dhaul Lami' 3/212].
4. Abdurrahman bin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Yusuf Ad Dimasqi Al makki Asy Syafii ( w 853 H]. Ia mendengar hadits dari Ibnu Rajab di damascus.
5. Imam, orang alim, pakar tafsir, pakar hadits dan faqih, Zainuddin Abdurrahman bin Sulaiman bin Abu Al Karam Ad Dimasyqi Ash Shalihi. terkenal dengan nama Abu Syi'r [w 844 H]. Ia membacakan permulaan buku Al Mughni karya Imam Ibnu Qudamah kepada Ibnu rajab { Dhaul lami 4/82, Syadzaratudz DZahab 7/253].
6. Abu Dzar Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Muhamamd Al Mishri Al Hanbali, terkenal dengan nama Az Zarkasyi [w 846 H].. Ia pergi ke damaskus sebelum tahun 803 H dan belajar Fiqh pada Ibnu Rajab [ Lihat Inbaul Gharm 9/194 dan Dhaul Lami' 4/136-137].
7. Al Imam, Orang alim, pakar ushul fiqh, Alauddin Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Abbas Al Ba'li Ad Dimasyqi Al Hanbali , terkenal dengan nama Ibnu Lahham [w 803 H]. Ia menjadi murid Ibnu Rajab dan beajar fiqh padanya. ibnu rajab memberikan izin kepadanya untuk berfatwa dan berceramah di masjid jami' Al Umawi' di halaqoh-nya sepeninggalnya [ lihat : inbaul Gharm 4/301-302, Dhaul Lami' 5/320-321, Syadzaratudz Dzahab 7/31 dan Al Maqshid Al Arsyad 2/237 ].
8. Alauddin Ali bin Muhammad bin Ali Ath Thursusi Al Mizi [w 850]. Ia hadir di majelis ilmu Ibnu Rajab dan mendengarnya berkata," Az Zain Al iraqi mengirim surat kepadaku memintaku mensyarah At Tirmidzi." [lihat ; Dhaul Lami' 5/328].
9. Ali bin Muhammad bin Ibrahim Al ja'fari An nablusi Al Hanbali , lahir pada 752 H. As Sakhawi mewakafkan dua bukunya kepadanya, salah satunya berjudul rasyful Madam. As Sakhawi menukilkannya dari Ibnu rajab. Jadi Ali bin Muhammad seperti belajar fiqh dari Ibnu rajab [ lihat Dhaul Lami' 5/279].
10. Syaikh, Al Imam, orang alim, hakim, Alaudin Ali bin Muhammad bin Abu Bakr As Sulami Al Hamawi Al Hanbali [w 828 H]. ia belajar fiqh pada Ibnu rajab di Damaskus [ lihat : Dhaul Lami' 6/34 dan Al Maqshid Al Arsyad 2/264-266].
11. Abu hafash Umar bin Muhammad bin Ali bin Abu Bakr bin Muhammad As Siraj Al halabi Ad Dimasyqi Asy Syafii, {w 841 H]. ia mendengarkan hadist dari Ibnu Rajab di damskus [Dhaul Lami' 6/120].
12. Hakim Makkah Syamsyuddin Muhammad bin Ahmad bin Sa'id Al Maqdisi An nablusi Ad Dimasyqi Al Halbi [w 864 H]. Beliau emndengar hadiots dari Ibnu rajab di damaskus {lihat ; Dhaul Lami' 6/309].
13. Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Muhammad Al Anshari Al halabi Ad Dimasyqi Ash Shalihi Al Hanbali, Ia muadzin di Masjid Jami' Al Umawi, terkenal dengan nama Ibnu Asy Syahham [w 864 H]. Ia menghadiri kajian Ibnu rajab di Damaskus { lihat : Dhaul Lami 2/41 dan Syadzaratudz Dzahab 7/303 ].
14. Qadhi Izzuddin Muhammad bin bahauddin Ali Al Maqdisi Al Hanbali. ia khatib Masjid Jami' Al Mudhaffari Di Shalihiyah, Damaskus [lihat ; Syadzaratudz Dzahab 7/147 ].
15. Qadhi Himsh, Syamsyuddin Muhammad bin Khalid bin Musa Al himshi yang terkenal dengan nama Ibnu Zahrah. beliau membacakan hadits pada Ibnu Rajab di damaskus [lihat : Syadzaratudz Dzahab 7/195 ].
16. Syamsuddin Abu ubaidillah Muhammad bin Khalil bin Thughan Ad Dimasyqi Al hariri Al Hanbali [ w 803 H]. Beliau mengikuti kajian ilmu di majelis Ibnu Rajab di damaskus [ lihat Syadzaratudz DZahab 7/35].
17. Hakim Agung Damaskus, Syamsuddin Abu Abdullah Muhammad bin Muhammad bin ubadah As Sa'di Al Anshar [ w 820 H], beliau belajar di majelis Ibnu Rajab di Damaskus
18. Muhibuddin Abu fadhl bin Syaikh Nashrullah yang lahir pada tahun 765 H di baghdad, dan belajar ilmu di majelis Ibnu Rajab di damaskus.
19. Al Imam, orator ulung dan hakim Agung Shadruddin Abu bakr bin ibrahim bin Muhammad bin Muflih (w 820 H) ( lihat : Ad Daris fi Tarikhil Madaaris 2/51).
20. Dan masih banyak lagi murid Beliau.

Ibnu Hijji berkata seperti dinukil Al Hafidz di kitab Ad Durarul Kaminah 3/176,' Sebagian besar sahabat-sahabat kami pengikut madzab Hanbali adalah murid Imam Ibnu Rajab."

Pujian Para Ulama kepada Imam Ibnu Rajab
1. Al Qadhi Alauddin bin Lahham berkata seperti dinukil oleh Yusuf bin Abdul Hadi," ibnu rajab adalah Syaikh kami, imam, orang alim, ulama paling istimewa, hafidz hadits, Syaikhul Islam, penerang bagi yang gelap dan penjelas segala hal yang tidak jelas ( berkaitan dengan keluasan ilmu beliau -red)" { lihat Al jauhar Al Mundzidh hal 48]. Al Qodhi juga berkata," Ibnu Rajab dalah Syaikh kami, Imam, orang alim, hafidz hadits, sisa generasi Salaf yang mulia, orang istimwa pada zamannya dan Syaikhul Islam"
2. Al Hafidz Syam dan sejarawan Islam, Syihabuddin Ahmad bin Hijji berkata seperti dinukil darinya oleh Al hafidz Ibnu Hajar," Ibnu Rajab hebat dalam banyak disiplin ilmu dan menjadi orang yang paling ahli tentang cacat hadits dan jalur-jalurnya. Sebagian besar sahabat-sahabt kami pengikut madzab hanbali adalah murid-muridnya di damaskus." [lihat : ibnaul Gharm 3/176].
3. Ibnu Nashiruddin Ad Dimasyqi berkata," Ibnu Rajab adalah syaikhul Islam, Imam, ulama hebat, orng zuhud, orang panutan, penuh berkah, Hafidz haits, narasumber, orang terpercayahujjah, orator hebat, pakar hadits, salah satu seorang imam yang zuhud dan ulama ahli ibadah." [lihat : Ar radd Wafir hal 176].
4. Ibnu Qadhi Syuhbah berkata,"Ibnu Rajab adalah Syaikh, pakar hadits, Al hafidz hadits, orang zuhud, wara', Syaikh para pengikut Madzab Hanbali, oang termulia dari mereka dan pakar hadits yang hebat." [lihat: Ibnu Qadhiy Syuhbabh 1/3/488].
5. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata,"Ibnu Rajab adalah Syaikh, pakar hadits, hafidz hadits, nama-nama perawi, jalur-jalur hadits dan kana-maknanya. Ia rajin veribadah dan tahajjud." [lihat : Ad Durarul Kaminah 2/322 dan inbaul Gharm 3/176].
6. Taqiyuddin Muhammad bin Fahd berkata," Ibnu Rajab adalah Imam, Hafidz hadits, hujjah, faqih, narasumber, salah satu ulama yang zuhud, imam yang rajin beribadah, pakar hadits hebat, dan penasehat kaum muslimin." [lihat : Lahhul Alhadz hal 180].
7. Ibnu Muflih berkata,"Ibnu Rajab adalah Syaikh, ulama, hafidz hadits, orng zuhud, dan syaikh para pengkut madzab Hanbali." [lihat : Al Maqshid Al Arsyad 2/81].
8. Ysyuf bin Abdul Hadi berkata," Ibnu Rajab adalah Syaikh, imam, orang langka, panutan para hafidz hadits, penyatu perbedaan dan keutamaan, faqih, orang zuhud, orang hebat, pakar ushul fiqh, dan hadits.", Setelah menyebutkan sebagian besar buku-buku karya Ibnu Rajab, Yusuf bin Abdul Hadi berkata," Dan buku-buku lainnya yang bermanfaat yang tidak ada tandingannya,Ibnu rajab mempunyai analisa dalam banyak masalah berasal dari nash-nash Imam Ahmad dan sahabat-sahabatnya. Ia juga mempunyai banyak sekali masalah-masalah asing dan hal-hal bagus yang tidak mampu dihitung manusia." [ lihat ; Al Jauhar Al Mundzidh hal 46].
9. Imam As Suyuthi berkata," Ibnu Rajab adalah Imam, hafidz hadits, orang zuhud, dan syaikh para pengikut madzab Hanbali." {lihat : Dzailu Tadzkiratul Huffadz hal 367].
10. An Nu'ami berkata,"Ibnu Rajab adalah Syaikh, ulama, hadits, orang zuhud, dan syaikh para pengikut Madzab Hanbali." [lihat : Ad Daris fi tarikhil Madaaris 2/76].
11. Al Alimi berkata," ibnu rajab adalah salah satu Imam, hafidz hadits terkemuka, ulama yang zuhud dan pilihan." [Al Minhaj Al Ahmadi 2/174/1].
12. Ibnu Al Imad berkata," ibnu Rajab adalah Syaikh, Imam, orang alim,ulama,orang zuhud, orang panutan, orang berkah, hafidz hadits, narasumber, orang terpercaya, hujjah." [lihat : Syadzaratudz DZahab 6/339].

Wafatmya Ibnu Rajab
Al hafidz Ibnu Rajab wafat pada 795 H di Damaskus, dimakamkan di kuburan Al bab Ash Shaghir di samping kuburan Syaikh Abul faraj Abdul Wahid bin Muhammad Asy Syairazi Al Maqdisi Ad Dimasyqi yang wafat pada bulan Dzulhijjah 486 H.


Sumber : Panduan Ilmu dan Hikmah, Terjemah Jamiul Uluw Wal Hikmah, Penerbit darul Falah.
                umiromadliyanidotblogspotdotcom

Tambahan

Untaian Hikmah Perkataan Ibnu Rajab

العجب ممن عرف ربه ثم عصاه ، وعرف الشيطان ثم أطاعه .
لطائف المعارف [٦١]"
Ibnu Rajab rahimahullah berkata, "Sangat aneh orang yg mengenal Rabbnya namun dia bermaksiat kepadaNya. Dan dia juga mengenal setan namun dia menaatinya."
(Latha'if al Ma'arif: 61)

0 komentar:

Posting Komentar